Jum’at
– Minggu (18-20/5), adik-adik Buya Hamka yang sebentar lagi akan menghadapi LT
IV, diinapkan di Sekolah. Meski jadwal LT IV yang semula akan diadakan mulai
tanggal 22 Mei 2012 diundur sampai tanggal 19 Juni 2012, kegiatan ini tetap
dilakukan untuk menyiapkan fisik dan mental dengan matang. Berbicara tentang
kegiatan penginapan ini, banyak sekali hal-hal yang terjadi. Ada yang pingsan
karena sesaknya kambuh, ada juga yang tepar gara-gara kecapen, dan satu ini
yang lucu sekaligus mengharukan. Ketika makan siang hari kedua mereka dibelikan
nasi bungkus. Tapi jatah setiap regu hanya 4 bungkus. Artinya satu bungkus nasi
itu akan dimakan oleh dua orang. Kedua regu ini berinisiatif untuk mengambil
daun pisang yang lebar, lalu dibentangkan dan keempat nasi itu ditumpahkan ke
atas daun pisang tadi (seolah-olah saprahan). Setelah nasi dan lauk itu
diaduk-aduk, mereka segera menyantap dengan lahap, tanpa cuci tangan (wkkkk,
lapar banget ya). Kalau orang tua mereka lihat, pastilah nelangsa melihat anak-anaknya seperti. Di rumah, mereka biasa makan
enak. Makan sendiri dengan piring yang bagus. Tapi mereka tidak menjadikan hal
ini perkara yang mengganggu mereka. Malah hal seperti ini sengaja dilakukan
dengan harapan agar kebersamaan mereka terjalin, dan juga mereka belajar untuk
prihatin dalam beregu.
“Mau
lagi ndak?” tanya bang Tusi
“Mau....”
jawab mereka
“Mau
dibantu ndak?” goda bang Tusi lagi
“Ndak
usah!!!.” Tegas salah seorang dari mereka
Tak lama kemudian, mereka selesai
menyantap hidangan tersebut. Kini, mereka siap untuk melanjutkan kegiatan
selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar